Sabtu, 21 Januari 2012

TIPS: Agar Koi Menjadi Jinak

Semua ikan hias Koi mempunyai sifat dasar jinak, senang berkumpul dan berenang bersama-sama. Koi yang baru masuk kolam sekalipun, bisa langsung menjadi jinak asalkan kolam yang baru dimasuki mempunyai keadaan lingkungan yang baik sehingga  membuat ikan koi merasa betah nyaman.


Beberapa hal yang diperhatikan agar Ikan Koi Jinak :

1. Mengenal  Karakter Ikan Koi “
Ikan Koi ada yang sangat jinak, pemberani, ada pula yang penakut dan malu2 kucing. Dengan bertambahnya umur dan ukuran, ikan koi akan semakin dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Jenis ikan Koi Chagoi yang mempunyai sifat paling jinak dibandingkan dengan jenis Ikan koi lainnya. Jadi ada baiknya menaruh Chagoi di kolam anda agar ikan koi lainnya terpengaruh perangainya.

2. Kondisi Air
Pada kondisi kualitas air yang normal, maka koi juga berperilaku normal. Namun bila kondisi air kolam bermasalah, koi pun juga pasif serta berprilaku tidak normal, tidak seperti biasanya yang akan selalu berenang menghampiri apabila didekati.

3. Merasa Nyaman
Ikan Koi harus merasa aman dan nyaman berenang ke seluruh penjuru kolam, adalah hal pokok yang perlu diperhatikan.  Bila ada bagian kolam yang tertutup, bawah pancuran dan sudut2 kolam tersembunyi, maka Ikan Koi akan nyaman tinggal disana berlama-lama dan "malas" menampakkan sosoknya. Bila diberi makan, Ikan Koi hanya timbul sesaat, menyambar  secepat kilat dan bersembunyi kembali. Bila Ikan Koi berkumpul tidak mau berpindah dari suatu tempat tertentu, berarti disitulah tempat  yang dicari dan sangat disukai.
Jadi jika anda ingin membuat kolam pikirkan dulu designya, ada baiknya bertanya kepada ahlinya, yang mengerti seluk beluk kolam koi yang baik dan benar
 
4. Kepadatan Kolam
Ikan Koi dalam jumlah relatip sedikit dibanding dengan luas kolam akan sulit menjadi jinak, cenderung takut bila didekati. Hal tersebut merupakan naluri alamiah ikan koi, namun bila ikan koi dalam jumlah relatip yang cukup dibanding dengan luas kolam, maka keberanian pun bertambah  bisa mendekati kita untuk kita elus dan dipegang.

Demikian sedikit Tipsnya jika ada salah dan kurangnya mohon dimaafkan yach ;)


Disarikan dari perbagai sumber

Minggu, 15 Januari 2012

Asal Muasal dan Legenda Ikan Koi

Banyak orang yang sudah mengenal ikan koi. Ikan itu bentuknya persis ikan mas, tapi memiliki pola warna yang indah. Harga ikan yang lebih dikenal berasal dari Jepang ini, juga tak murah. Ada yang harganya jutaan rupiah per ekor, bahkan ada yang miliaran rupiah. Namun, ada juga yang berharga puluhan ribu, yaitu ikan koi lokal, atau yang telah dikembangbiakkan di Indonesia. Namun, yang murah itu kualitasnya dinilai kurang bagus. Bila ingin yang kualitas baik atau kualitas lomba (Show Quality) , harga untuk koi lokal bisa diatas Rp 1 juta per ekor.


Kriteria koi yang baik adalah tubuhnya harus berimbang, baik antara panjang dengan lebar tubuh, juga lekukan tubuh pada bagian kiri dan kanannya. Warnanya pun harus mencolok. Kalau berwarna putih, harus benar-benar putih. Merah harus benar-benar merah, dan hitam yang benar-benar hitam.

Corak atau pola warnanya juga harus seimbang antara warna yang satu dengan yang lainnya. Pemisahan warna atau garis pola, yang disebut dengan istilah kiwa, harus jelas dan tajam, tanpa gradasi.
Pada perkembangannya, banyak varietas koi yang memperlihatkan perbedaan dari bentuk corak serta ragam warnanya.

Asosiasi Koi Jepang sendiri menggolongkan koi hanya menjadi 13 kelompok. Ada kelompok Utsurinomo, Kawarimono, Bekko, Asagi Shusui, atau Goromo.

Menurut beberapa sumber, di Jepang, koi yang menjadi primadona adalah dari varietas Kohaku. Ada pepatah mengatakan: "Jika ingin memelihara koi, mulailah dari kohaku dan akhiri juga dengan kohaku".

Jenis ikan koi yang hanya memiliki dua kombinasi warna kontras merah dan putih itu, dianggap sebagai lambang kedamaian, keberanian, dan cinta. Tentunya, tak lepas juga dari warna bendera negara matahari terbit itu.

Keberuntungan
Mengapa koi harganya mahal? Kebanyakan penggemarnya menyebut terletak pada keelokan ikan itu.
Di Jepang, ikan koi dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki (Kodomo no Hi), setiap 5 Mei, yang ditandai dengan diadakannya festival. Sejak tahun 1948, hari anak-anak yang menjadi simbol harapan akan kesehatan dan kemakmuran itu, dijadikan hari libur nasional.

Menurut Legenda Jepang
Sekitar abad ke-12 di Jepang. Kaisar Jepang senang sekali memelihara ikan koi, suatu ketika kaisar melihat tingkah laku yang aneh pada ikan koinya. Ikan itu melompat-lompat seperti ingin keluar dari kolam oleh kaisar ikan itu dibawa keluar istana.

Baru saja kaisar keluar dengan membawa ikan koi kesayangannya itu, terjadilah gempa yang sangat dashyat, dan kisar selamat karena ia berada diluar halaman kerajaan. Itulah awal mula mengapa ikan koi disebut ikan keberuntungan dan berharga mahal.

Para Samurai di Muromachi di Jepang sangat menghargai ikan ini sebagai simbol keberanian dan usaha keras/pantang menyerah dan secara khusus juga dianggap sebagai simbol dari anak lelaki yang kemudian dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki (Kodomo no Hi), setiap 5 Mei, yang ditandai dengan diadakannya festival.

Sejak tahun 1948, hari anak-anak yang menjadi simbol harapan akan kesehatan dan kemakmuran itu, dijadikan hari libur nasional.
Pada perayaan itu, akan ditampilkan boneka kesatria yang membawa bendera koinobori berbentuk ikan-ikanan. Bendera itu juga yang akan dikibarkan di Jepang untuk menandai perayaan Kodomo no Hi itu.

Bendera itu muncul dari kebiasaan yang dimulai sejak pertengahan zaman Edo (1600-1868). Bermula dari legenda Cina tentang ikan koi (karper), yang berenang mendaki melawan arus, lalu menjadi naga. Di Jepang, ikan karper kemudian menjadi simbol kesuksesan.

Dalam buku berjudul Koi karya penulis Jepang yang bernama Takeo Kuroki. Ia menyebutkan bahwa sesungguhnya ikan cantik ini berasal dari Persia yang kemudian dibawa ke Jepang oleh orang-orang Cina lewat daratan Cina dan Korea.

Cyprinus carpio L., begitulah koi disapa dalam bahasa latin. Perkembangan koi di dunia, dimulai ketika ikan ini pertama kali diekspor Jepang ke San Fransisco pada tahun 1938. Kemudian meluas ke Hawai (1947), Kanada (1949), dan Brasil (1953). Pemeliharaan koi di luar Jepang pun meningkat drastis selama dekade 1980-an.

Ikan Koi, datang ke Indonesia diperkirakan tahun 1981 s/d 1982. Koi pertama ini panjangnya mencapai 100cm, dan bisa berumur 50 s/d 75 tahun. Ikan ini dibawa oleh seorang pecinta ikan bernama Hani Moniaga. Ia kemudian mengembangkan peternakan koi di Cipanas, Jawa Barat. Sejak saat itu, ikan koi jadi populer di kalangan masyarakat pecinta ikan.

Legenda dari Cina
Legenda Koi di dataran Cina, tepatnya di sungai Huang Ho (sungai kuning), dimana anak-anak ikan mas harus berenang dari muara menuju hulu sungai tersebut menyebrangi dataran Cina, mendaki air terjun-air terjun curam di pegunungan Jishishan hingga mencapai pusat hulu sungai tersebut di gunung Kunlun. Kalau ikan Koi tersebut dapat mencapai sumber air yang mengaliri sungai kuning tersebut, maka ikan koi tersebut akan berubah menjadi Naga.

Karena legenda inilah ikan Koi juga dijadikan lambang kesuksesan.

Legenda ikan koi yang lain menceritakan mengapa ikan ini disucikan oleh masyarakat cina, karena ada sebuah legenda seekor ikan koi yang membantu raja dengan melawan arus sungai, demikian derasnya arus itu sehingga saat koi kembali dia memiliki tubuh yang jauh lebih panjang hingga menyerupai naga, maka dari itu ikan ini sangat gemar sekali berenang melawan arus.

Menurut Fengshui ikan koi dipercaya membawa kedamaian bagi si pemilik, selain itu dengan memelihara koi dipercaya bahwa si pemilik akan memiliki putra putri yang cerdas dan berhasil di masa depannya



sumber: http://www.indonesianaquaculture.com/entry.php/6-Asal-Usul-Ikan-Koi ; http://kampungberita.wordpress.com/category/hobbyikan-koi/